Back To This World ..

Back to this world after abandon it for 2 years .. It makes me feels so mean .. hrrr~~

memory

mataku menjelajah, menarik sebanyak mungkin pemandangan malam
yang kudapati menghias sudut kota ini,
kota yang sudah bosan kujelajahi,
kota yang mulai menampakkan jejak usia dalam ingatanku.

aku terdiam, menikmati kembali setiap helaan napas yang bisa kuhirup.

dan pasir ingatan itu semua membanjir lagi...
menciptakan sebuah alat ukur,
sesuatu yang akan membuktikan eksistensi "kita" secara kuantitatif.

dua minggu, tiga minggu.
dua bulan, enam bulan,
dan akhirnya satu tahun.

alat ukur sederhana, berbahan pasir ingatan dan garis gores luka.
tapi aku mengakui keberadaan alat ukur itu,
secara sadar atau tidak.

ketika kini, satu level telah terlewati..
aku masih memiliki lagi lima level kedepan yang harus bisa kujalani,
untuk merubah diriku, juga kedewasaan pikiran yang jelas masih minim.

Tuhan, aku meminta...
memang egois, tapi aku hanya mau melewati seluruh level itu...
aku memilih untuk berjalan, dan aku meminta bahagia dari-Mu...
boleh? terimakasih sebelumnya, Tuhan... :)

aku sudah menjadi saksi perjalanan waktu

Aku sudah menjadi saksi dari perjalanan waktu. Aku sudah menikmati pertumbuhan, laju cepat sang waktu yang mewarnai kota ini. Dinding putih yang berubah kusam. Taburan kunang-kunang di malam hari kini pun berganti dengan silau lampu kendaraan berlalu lalang.

Aku menjadi saksi perjalanan waktu, sejak dulu hingga kini. Manisnya aroma bunga liar yang tumbuh di tepi jalan, kini digantikan aroma busuk sampah yang menggunung. Segarnya hujan yang turun dengan damai, kini digantikan dengan ketakutan akan petir yang sambar menyambar. Ada apa dengan kotaku?

Aku menjadi saksi perjalanan waktu. Tak hanya disekitarku, aku sendiri selalu bertumbuh. Hanya dari gadis kecil polos, hingga menjadi remaja tanggung yang tak menghargai waktu. Aku menjadi saksi perjalanan waktu, ketika semua berlalu begitu saja.

Ya, kita semua menjadi saksi perjalanan waktu. Aku, Kamu, Kita, Kalian, Mereka. Semua menjadi saksi berlarinya waktu pergi. Semua menjadi saksi tak akan waktu kembali. Semua menjadi saksi. Akan kemana langkah kita pergi?

Aku menjadi saksi perjalanan waktu. Aku berdiri diam, mengawasi satu-persatu kenangan dan kesenangan masa kecilku terenggut waktu.

Waktu yang meminta aku menjadi dewasa, sesuai umur yang terus bertambah.

Waktu yang merenggut mainan dari tanganku, menggantinya dengan bertumpuk tanggung jawab.

Waktu yang merebut pelangi dalam hidupku, menggantinya dengan berbagai permasalahan yang menggumpal menyesakkan dada.

Waktu pula yang merenggut segala kesenangan masalalu milikku.

Aku ingin menyekap kesenangan, kenangan yang ada dan menyimpannya dalam kotak hampa udara… membuatnya awet tanpa tertembus waktu.

Hanya waktu yang selalu mengejar, menemukan dimanapun aku bersembunyi… Aku letih,, ingin bersembunyi dari waktu. Namun tak sanggup, karena waktu telah tertanam dalam diriku…